Opini, SULSELNOW – Mengenalnya sebagai Wali Kota Makassar, awalnya hanya sebatas karena saya adalah warga Kota Makassar.
Namun, jalan hidup mempertemukan saya lebih dekat dengannya karena beliau adalah Ketua IKA UNHAS Wilayah Sulawesi Selatan.
Dalam kebersamaan saat mengunjungi beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan, saya banyak berinteraksi dengan Pak DP sebagai ketua saya.
Proses perjalanan itu membuat saya mencoba menuangkan sedikit hal yang saya pelajari tentang sosok Pak DP dan kehidupannya.
Hidup ini adalah sebuah panggung, dan sosok Pak DP adalah tokoh utamanya, yang telah menulis sendiri lembaran hidupnya selama puluhan tahun mengabdi.
Meski terkadang cerita itu mengalami pasang surut dan membawanya jauh dari tempat yang dikenalnya, peran beliau tak pernah berkurang atau tergantikan.
Di awal tahun 2025, beliau akan terus melangkah, di setiap tempat yang disinggahinya, meninggalkan jejak penuh makna.
Hanya mereka yang memahami nilai terima kasih yang akan benar-benar menghargai jejak tersebut.
Bukan tentang di mana beliau berada, tetapi tentang siapa beliau sebenarnya. Tokoh sejati tidak tergantung pada panggungnya, tetapi pada bagaimana ia memaknai perannya.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang sering kali tidak ideal, kehadiran Pak DP selalu memberi warna bagi mereka yang memiliki rasa welas asih.
Di mana pun berada, beliau membawa semangat, harapan, dan inspirasi bagi banyak orang tanpa memandang status.
Di manapun langkah kakinya membawa, peran beliau selalu penting.
Kehadirannya adalah cahaya yang tidak pernah redup, dan setiap tindakannya selalu menyentuh kehidupan orang-orang di sekitarnya.
Sosok Pak DP mungkin menyimpan misteri dari berbagai sisi.
Meski beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai kelemahan, bagi saya itu adalah bagian dari keunikan beliau—sebuah misteri yang hanya dirinya sendiri yang mampu memahami sepenuhnya.
Meskipun dunia begitu luas dan waktu terus berjalan, Pak DP tetap menjadi tokoh yang tak tergantikan, di situasi apa pun itu. (*)