Makassar, SULSELNOW – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, mengungkapkan keheranannya atas tiga staf keuangan Dinas Pendidikan Kota Makassar yang lembur pada hari kebakaran gedung Disdik.
Menurutnya, penyelesaian dokumen keuangan biasanya dilakukan pada akhir tahun, sehingga tidak ada alasan untuk lembur di bulan Januari.
Danny, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa alasan lembur di awal tahun hanya menunjukkan buruknya kinerja internal Disdik. Apalagi kebakaran terjadi hanya 15 menit setelah ketiga staf tersebut meninggalkan kantor.
“Kenapa mereka sibuk? Biasanya Desember yang sibuk, bukan Januari,” ujar Danny saat ditemui di Balai Kota Makassar, Selasa (14/1/25).
Terkait kejadian ini, Danny memahami munculnya spekulasi liar di masyarakat.
Dia menjelaskan, ketegangan antara Kepala Dinas Pendidikan yang non-aktif, Muhyiddin, dan beberapa kepala bidang memperburuk citra internal Disdik.
“Kami mengganti Kadis karena ada dua perintah, dari BKN dan pelanggaran disiplin berat. Ada hal-hal yang tidak profesional, tapi semuanya kami serahkan kepada polisi,” tegasnya.
Danny mengaku sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Muhyiddin sejak kebakaran. Ia juga menyayangkan kurangnya upaya Kadisdik dalam meredam polemik di internal dinas tersebut.
Bahkan, baru-baru ini ia mendapat laporan bahwa ribuan siswa terancam tidak menerima ijazah karena data mereka tidak terdaftar dalam Dapodik.
“Ada 2.000 anak yang tidak terdaftar di Dapodik, ini sangat kacau,” pungkasnya. (*)