Makassar, SULSELNOW – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, turut mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, dalam kunjungan kerjanya ke Makassar pada 16-17 Januari 2024.
Kedatangan Menko Pangan RI di Bandara Sultan Hasanuddin disambut langsung oleh Danny sebelum melanjutkan kunjungan ke sejumlah lokasi strategis di kota tersebut.
Salah satu agenda utama adalah kunjungan ke Pabrik Cokelat PT Papandayan Cocoa Industries – Barry Callebaut di Kawasan Industri Makassar (KIMA), Jalan Ir. Sutami.
Selama 15 menit, Danny dan Zulkifli Hasan berkeliling pabrik sambil membahas pentingnya pengembangan sektor pangan, khususnya cokelat, sebagai komoditas strategis Indonesia.
Danny menyatakan dukungan penuh terhadap program-program pemerintah pusat, terutama yang berfokus pada ketahanan pangan. Menurutnya, ketersediaan bahan pangan yang memadai sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kami mendampingi Bapak Menko Pangan RI hari ini dan mendengar arahan beliau terkait pangan nasional. Pemerintah daerah akan mendukung penuh seluruh program pemerintah pusat, termasuk ketahanan pangan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat,” ujar Danny.
Zulkifli Hasan, di sisi lain, menegaskan pentingnya revitalisasi industri cokelat nasional untuk mengembalikan kejayaan Indonesia di pasar global.
“Cokelat kini memiliki nilai ekonomi tinggi. Pemerintah akan fokus pada program replanting untuk menggantikan pohon-pohon cokelat tua yang sudah tidak produktif,” ungkapnya.
Agenda kunjungan kerja Menko Pangan RI berlanjut pada Jumat, 17 Januari 2024, dengan rapat koordinasi bersama pemerintah daerah dan kementerian terkait untuk memperkuat sektor pangan, termasuk pengembangan perkebunan rakyat.
Di pagi hari, Zulkifli dijadwalkan mengunjungi Pasar Tradisional Pabaeng-baeng di Jalan Sultan Alauddin untuk memantau ketersediaan dan harga pangan. Selanjutnya, ia akan mengunjungi PAUD dan Daycare Terpadu Asoka di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 18.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan ketahanan pangan sekaligus mendukung potensi industri cokelat Indonesia agar semakin kompetitif di pasar dunia. (*)