MAKASSAR – Sulawesi Selatan dirundung duka mendalam atas wafatnya Alwi Hamu, seorang tokoh pers terkemuka dan pendiri Fajar Group.
Beliau menghembuskan napas terakhir di RS Puri, Jakarta, pada Sabtu (18/1/2025) dalam usia 80 tahun.
Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian tokoh yang telah mewarnai dunia pers Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Pak Alwi Hamu, sosok yang saya anggap seperti orang tua sendiri. Kehilangan ini sangat besar bagi kita semua,” ujar Danny.
Dalam pernyataannya, Danny mengenang Alwi Hamu sebagai pribadi yang penuh dedikasi, pekerja keras, dan inovatif. Ia juga menyoroti pengaruh besar almarhum dalam dunia media.
“Beliau adalah sosok yang ulet, loyal, bertanggung jawab, dan memiliki visi luar biasa. Almarhum mendirikan Fajar Group dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran serta menjadikan fakta sebagai pijakan utama dalam setiap pemberitaan. Berkat dedikasinya, Fajar Group kini menjadi salah satu media terkemuka dan berpengaruh di tanah air,” tambahnya.
Danny juga mengapresiasi langkah-langkah besar yang dilakukan Alwi Hamu dalam membangun Fajar Group hingga menjadi panutan dalam dunia jurnalistik.
Ia berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi cobaan ini.
“Semoga beliau ditempatkan di sisi Allah yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” tuturnya.
Jenazah almarhum dijadwalkan tiba di Makassar pada Sabtu sore (18/1/2025) dan akan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Jusuf Kalla di Pattene pada Minggu (19/1/2025).
Alwi Hamu lahir di Parepare pada 28 Juli 1944. Dalam perjalanan hidupnya, ia dikenal sebagai tokoh yang tak hanya berperan besar dalam dunia pers tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi penerus dalam dunia jurnalistik. (*)