MAKASSAR – Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan sukses menyelenggarakan acara Malam Ramah Tamah Wija To Luwu dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) KKLR yang ke-69 di Hotel Horison Ultima, Makassar, Sabtu, 25 Januari 2025.
Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting dari Luwu Raya dan Sulawesi Selatan. Di antaranya adalah Cenning Luwu YM Andi Sitti Huzaimah Mackulau Opu Daeng Ri Pajung, Maddika Ponrang, Plt Kadis Pertanian Sulsel yang mewakili Pj Gubernur Sulsel, dan sejumlah anggota DPRD Sulsel dari daerah pemilihan Luwu Raya.
Selain itu juga hadir perwakilan Bank Sulselbar, Direktur RS Haji Makassar, Kepala BPN Pangkep, Ketua DPRD Palopo, dan Wakil Ketua DPRD Luwu Timur.
Bupati Luwu Utara terpilih juga hadir bersama ratusan masyarakat diaspora Luwu Raya yang datang dari berbagai daerah, seperti Maros, Gowa, dan Makassar.
Ajakan Bersatu untuk Perjuangan Pemekaran
Dalam sambutannya, Ketua KKLR Sulsel, Ir. Hasbi Syamsu Ali, menegaskan bahwa peringatan ini tidak hanya menjadi momen untuk mempererat silaturahmi, tetapi juga sebagai ajang untuk memperkuat semangat perjuangan masyarakat Luwu Raya dalam mewujudkan Daerah Otonomi Baru (DOB) Luwu Tengah dan pembentukan Provinsi Luwu Raya.
“Sejarah mencatat, Luwu sudah terbagi menjadi empat daerah, yaitu Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara, dan Kabupaten Luwu Timur. Namun, ada satu wilayah, yaitu Kabupaten Luwu, yang secara geografis memiliki enam kecamatan yang terkurung di antara Kota Palopo dan Luwu Utara. Wilayah ini telah lama diusulkan untuk menjadi DOB Luwu Tengah. Kita akan terus memperjuangkan hal ini bersama-sama,” ujar Hasbi dengan penuh keyakinan.
Hasbi menekankan pentingnya dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Ia mengajak pemerintah, sektor swasta, mahasiswa, hingga masyarakat diaspora Wija To Luwu untuk bersatu padu.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan memperjuangkan? Pemekaran wilayah ini adalah kebutuhan yang mendesak untuk mendorong kemajuan, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat Luwu Raya,” tambahnya.
Perjuangan yang Telah Panjang
Perjuangan untuk pemekaran wilayah di Luwu Raya bukanlah hal baru. Upaya pembentukan DOB Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya sudah berlangsung bertahun-tahun.
Meski berbagai tantangan dihadapi, semangat masyarakat untuk terus memperjuangkan pemekaran wilayah tetap menyala.
Dalam acara tersebut, Hasbi juga mengingatkan bahwa perjuangan ini bukan hanya tentang administrasi wilayah, tetapi juga tentang memastikan pembangunan merata di seluruh wilayah Luwu Raya.
Pemekaran diharapkan dapat memberikan akses lebih baik bagi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lapangan pekerjaan.
Refleksi Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL)
Selain memperingati HUT KKLR Sulsel, acara ini juga dirangkaikan dengan refleksi Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) dan Hari Jadi Luwu (HJL).
Kedua momen ini, menurut Hasbi, menjadi pengingat penting tentang sejarah panjang perjuangan rakyat Luwu dalam membangun wilayahnya.
“Kita tidak boleh melupakan sejarah. HPRL dan HJL adalah simbol perjuangan Wija To Luwu. Kita harus menjadikannya sebagai energi untuk melanjutkan perjuangan yang lebih besar, yaitu pembentukan DOB Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya,” ujar Hasbi di hadapan ratusan tamu yang hadir.
Antusiasme Diaspora Luwu Raya
Antusiasme masyarakat diaspora Luwu Raya terlihat jelas dalam acara ini. Mereka datang dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan untuk menghadiri peringatan HUT ke-69 KKLR Sulsel.
Para peserta merasa bangga bisa menjadi bagian dari perjuangan bersama untuk memajukan Luwu Raya.
Salah seorang peserta yang hadir, Faisal, menyebutkan bahwa acara ini menjadi momen penting untuk memperkuat solidaritas di antara Wija To Luwu.
“Acara seperti ini mempertemukan kami semua, sekaligus mengingatkan bahwa kami memiliki tanggung jawab bersama untuk mewujudkan cita-cita besar masyarakat Luwu Raya,” ujar Faisal.
Semangat Bersama untuk Masa Depan
Melalui acara ini, KKLR Sulsel berharap dapat memperkuat solidaritas masyarakat Luwu Raya, baik yang berada di kampung halaman maupun yang merantau.
Perjuangan pembentukan DOB Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya diharapkan menjadi simbol kebersamaan dan semangat untuk terus membangun daerah.
Peringatan HUT KKLR ke-69 ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam mewujudkan cita-cita besar Luwu Raya. Dukungan dari seluruh elemen masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan perjuangan ini. (*)