MAKASSAR – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Sulawesi Selatan menggelar Silaturahmi Kerja Wilayah (Silakwil) bertempat di Gedung Rektorat Universitas Hasanudin, Minggu (9/2/2025).
Ketua ICMI Orwil Sulsel, Prof. Dr. Arismunandar, menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk melaporkan capaian program kerja selama setahun terakhir serta membahas rencana strategis ke depan.
Salah satu fokus utama adalah penguatan Sekolah Vokasi ICMI, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Sulawesi Selatan.
“Silakwil ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga forum strategis untuk menyusun langkah konkret dalam menjalankan program kerja ICMI,” ujar Prof. Arismunandar.
Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dalam sambutannya menegaskan bahwa Unhas sebagai institusi pendidikan memiliki tanggung jawab moral dan akademik untuk mendukung cendekiawan muslim dalam memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.
Sebagaimana dalam kutipan, “Kebersamaan bukan sekadar berada dalam satu forum, tetapi tentang membangun gagasan dan langkah bersama untuk masa depan yang lebih baik,” Silakwil ICMI Sulsel menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan persatuan cendekiawan dapat membawa perubahan yang lebih besar.
Selain itu, Silakwil ini juga dirangkaikan dengan peluncuran Batom Baret ICMI dan Sekolah Vokasi ICMI Sulsel, sebagai bagian dari inovasi dan penguatan peran ICMI dalam pengembangan sumber daya manusia.
Dalam Kuliah Kebangsaan yang dibawakan oleh Ketua Umum ICMI sekaligus Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., disoroti pentingnya peran cendekiawan muslim dalam pembangunan nasional, khususnya dalam menghadapi tantangan bonus demografi dan percepatan inovasi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Orwil ICMI Sulsel, Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum., serta jajaran pimpinan dan pengurus ICMI Orwil Sulsel.
Dengan semangat kebersamaan dalam Silakwil ini, diharapkan ICMI Sulsel dapat terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih berdaya dan sejahtera. (*)
