MAKASSAR – Isu stunting dan wasting kembali mengemuka dalam ruang diskusi ilmiah bertajuk Webinar Nasional Gizi 2025, yang digelar pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Mengangkat tema “Stunting vs Wasting, Apa Beda?”, kegiatan ini menjadi panggung intelektual bagi mahasiswa Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin angkatan 2022 untuk memperkuat pemahaman publik terhadap dua persoalan gizi yang kerap disalahartikan.
Webinar ini bukan sekadar bagian dari tugas akademik, tetapi juga bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung agenda nasional perbaikan gizi.
Kegiatan ini turut diarahkan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 2 tentang penghapusan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi, serta poin 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan.
Terselenggara berkat kolaborasi antara Program Studi S-1 dan S-2 Ilmu Gizi FKM Unhas, Indonesian Center for Nutrition Studies (ICONS), JENEWA, Kementerian Kesehatan RI, dan UNICEF Indonesia, webinar ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Panitia, Andi Alya Fakhirah Ihsan, serta Ketua Departemen Ilmu Gizi, Dr. Healthy Hidayanty.
Wakil Dekan FKM Unhas, Dr. Wahiduddin, turut menyampaikan sambutan mewakili Dekan FKM Unhas, menandai dimulainya forum ilmiah yang diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang.
Empat narasumber utama hadir memperkaya diskusi dari berbagai perspektif. Blandina Rosalina Bait dari UNICEF Indonesia menyoroti urgensi penanganan wasting sebagai langkah strategis mencegah stunting. Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga Kemenkes RI, dr. Lovely Daisy, membahas tantangan dan peluang dalam implementasi Program Makanan Tambahan (PMT) lokal.
Sementara itu, Prof. dr. Veni Hadju menyampaikan kritik tajam terhadap sejumlah miskonsepsi dalam kebijakan penurunan stunting, dan Prof. Dr. dr. Abdul Razak Thaha memaparkan tren data gizi nasional sekaligus pentingnya validasi terhadap target stunting nasional yang ada.
Diskusi berjalan dinamis, ditandai dengan antusiasme peserta dalam sesi tanya jawab. Banyak dari mereka mengajukan pertanyaan reflektif dan berbagi pandangan, mencerminkan kesadaran yang semakin tinggi terhadap isu gizi yang krusial ini.
Sebagai bagian dari kreativitas komunikasi ilmiah, webinar ini juga dirangkaikan dengan Lomba Poster Ilmiah bertema “Wasting vs Stunting, Apa Beda?”.
Enam karya terbaik ditampilkan dalam sesi khusus dan diumumkan pemenangnya sebagai bentuk apresiasi atas peran mahasiswa dalam menyuarakan pentingnya edukasi gizi secara visual dan menarik.
Webinar Nasional Gizi 2025 tidak hanya memperluas wawasan peserta, tetapi juga membangun optimisme bahwa dengan kolaborasi dan pendekatan berbasis bukti, Indonesia mampu menghadirkan solusi berkelanjutan terhadap tantangan gizi yang ada.
Mahasiswa tidak lagi hanya menjadi peserta pendidikan, melainkan aktor perubahan yang siap berkontribusi bagi masa depan generasi yang lebih sehat, kuat, dan cerdas. (*)