Opini

Leadership dan Advokasi terkait Pelayanan Telemedicine di Daerah Terpencil

Tim Redaksi
33
×

Leadership dan Advokasi terkait Pelayanan Telemedicine di Daerah Terpencil

Sebarkan artikel ini

Oleh: Andi Fajar Wela (Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Kesehatan Masyarakat Universita Hasanuddin)

Leadership dan Advokasi terkait Pelayanan Telemedicine di Daerah Terpencil
Leadership dan Advokasi terkait Pelayanan Telemedicine di Daerah Terpencil

KEPEMIMPINAN dan inovasi adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Pemimpin yang baik harus bisa mendorong terciptanya inovasi dalam tim atau organisasi dengan menciptakan suasana yang memfasilitasi kreativitas dan percobaan.

Seorang pemimpin yang efektif mengetahui cara memberikan kesempatan untuk ide-ide baru, sambil tetap memfokuskan usaha tersebut pada pencapaian tujuan yang lebih besar.

Di sisi lain, inovasi yang terus berkembang membutuhkan kepemimpinan yang mampu mengelola perubahan dan memastikan bahwa proses inovasi tetap berjalan dengan tujuan untuk menghasilkan manfaat yang konkret bagi organisasi atau masyarakat.

Kepemimpinan memiliki peranan yang sangat vital dalam mengatasi tantangan pelayanan telemedicine di daerah terpencil. Pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan dapat melihat potensi teknologi untuk mengatasi kesenjangan dalam akses kesehatan dan menciptakan solusi inovatif yang efektif.

Kepemimpinan yang baik dapat mendorong kerjasama antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah, penyedia layanan kesehatan, hingga masyarakat.

Tanpa pemimpin yang memiliki pandangan jauh ke depan, usaha untuk menerapkan telemedicine di daerah terpencil bisa terhalang oleh berbagai masalah, seperti keterbatasan sumber daya dan infrastruktur yang tersedia.

Baca:  Diversifikasi Ekonomi; Menumbuhkan Ekonomi Sulsel dari Sektor Non-Tambang

Pembaharuan dalam telemedicine menjadi sangat krusial untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada. Salah satu wujudnya adalah pengembangan aplikasi dan platform yang mudah diakses oleh masyarakat di daerah-daerah yang terpencil, yang seringkali mengalami keterbatasan dalam akses teknologi.

Para pemimpin yang memiliki daya cipta tinggi dapat bekerja sama dengan pengembang teknologi untuk menciptakan solusi yang sesuai dengan kondisi setempat, seperti aplikasi yang intuitif, bahkan bagi mereka yang belum terbiasa dengan teknologi digital.

Pembaharuan ini tidak hanya terbatas pada aspek teknologi, tetapi juga pada model pelayanan yang lebih adaptif, yang memungkinkan pelayanan kesehatan tetap efektif meskipun dilakukan dari jarak jauh.

Selain itu, pembaharuan dalam pelatihan tenaga kesehatan untuk menggunakan teknologi telemedicine juga sangat penting.

Para pemimpin yang efektif harus memastikan bahwa tenaga kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil, dibekali dengan keterampilan yang memadai untuk memberikan pelayanan jarak jauh dengan kualitas yang setara dengan pelayanan tatap muka.

Pembaharuan dalam pelatihan ini mencakup metode-metode baru untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi, sehingga interaksi dengan pasien dapat berlangsung secara lebih manusiawi dan efek.

Baca:  DPR dan Presiden Wajib Taat Pada Putusan MK

Jiwa kepemimpinan juga dapat mengatasi dalam menanggulangi ketidakmerataan akses teknologi. Banyak daerah pedalaman masih berhadapan dengan masalah infrastruktur, seperti kualitas koneksi internet yang buruk atau minimnya peralatan yang layak untuk menggunakan layanan telemedicine.

Dalam konteks ini, pemimpin yang berwawasan luas dapat menjalin kerja sama dengan pemerintah dan pihak swasta untuk menjamin bahwa infrastruktur yang diperlukan untuk telemedicine tersedia dan terdistribusi secara merata. Hal ini krusial agar tidak ada lapisan masyarakat yang tertinggal dalam mendapatkan akses kesehatan yang bermutu.

Kendala lain yang muncul dalam layanan telemedicine adalah persoalan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi. Di banyak daerah pedalaman, masyarakat mungkin merasa lebih sreg dengan cara konvensional dalam menerima layanan kesehatan, yaitu dengan bertemu dokter secara langsung.

Dalam situasi ini, kepemimpinan yang cakap perlu berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan keamanan telemedicine, serta bagaimana teknologi ini dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Melalui komunikasi yang terbuka dan edukasi yang efektif, masyarakat dapat lebih memahami bagaimana telemedicine dapat menjadi solusi bagi kesulitan mereka dalam mengakses layanan kesehatan

Baca:  Ini Alasan Mengapa Sulsel Harus Diselamatkan

Pembaharuan dalam kerangka peraturan juga diperlukan guna memastikan bahwa layanan telemedicine di daerah-daerah terpencil berjalan dengan lancar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Para pemimpin yang kompeten akan berperan dalam menyusun kebijakan yang mendukung pertumbuhan telemedicine, seperti peraturan mengenai perlindungan data pasien, kualifikasi tenaga medis, dan standarisasi layanan.

Dengan adanya peraturan yang jelas dan terstruktur, telemedicine dapat berkembang dengan cara yang aman dan efisien, memberikan manfaat yang optimal bagi penduduk di daerah terpencil.

Secara keseluruhan, kepemimpinan yang berwawasan luas dan penuh inovasi sangat krusial dalam mengatasi permasalahan layanan telemedicine di daerah-daerah terpencil.

Dengan kepemimpinan yang tepat, berbagai kendala—baik dari aspek teknologi, akses, maupun kepercayaan masyarakat—dapat diatasi.

Pembaharuan dalam teknologi, pelatihan, infrastruktur, dan regulasi akan menjamin bahwa telemedicine dapat diakses dengan mudah, aman, dan efektif oleh seluruh lapisan masyarakat, bahkan di wilayah yang paling terisolasi sekalipun. (*)

Prabowo Subianto
Opini

Artikel opini Hadi Daeng Mapuna, Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.