MAKASSAR – Sulawesi Selatan semakin serius dalam mengembangkan ekosistem pendidikan berbasis digital. Melalui Dinas Pendidikan, Pemerintah Provinsi Sulsel secara resmi meluncurkan Program Collaborative Digital Class.
Program ini adalah sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi bagi siswa serta tenaga pendidik di wilayah tersebut.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan bahwa pendidikan harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat mencetak generasi yang unggul dan siap bersaing di tingkat global.
Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam proses belajar-mengajar, terutama di era kecerdasan buatan dan robotika yang semakin berkembang pesat.
“Hari ini kita sudah dihadapkan dengan dunia kecerdasan buatan dan robotik. Oleh karena itu, pendidikan harus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi sebagai alat pembelajaran agar siswa lebih kreatif dan inovatif,” ujar Fatmawati saat meresmikan peluncuran program ini di Makassar, Kamis (20/3/2025).
Program Collaborative Digital Class merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan Sulsel melalui UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PTIKP) dengan sejumlah mitra strategis, seperti Gojek, Penerbit Erlangga, dan PT Rachita Group.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, mengungkapkan bahwa program ini mengusung konsep pentahelix, yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, industri, akademisi, komunitas, hingga media.
Dengan pendekatan ini, diharapkan terbentuk ekosistem pembelajaran digital yang lebih kuat dan berkelanjutan di Sulawesi Selatan.
“Melalui konsep ‘Satu Sekolah Satu Programmer Andalan’, kami ingin setiap sekolah di Sulsel memiliki siswa yang unggul dalam keterampilan digital, khususnya pemrograman,” kata Iqbal.
Program ini dirancang untuk memberikan berbagai pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tenaga pendidik.
Beberapa di antaranya adalah Literasi Digital dan Bijak Bermedia Sosial, yang diikuti oleh 3.447 siswa, serta Basic Cyber Security dan Pelatihan Robotik, yang masing-masing diikuti oleh 35 siswa.
Sementara itu, bagi tenaga pengajar, program ini juga menyediakan pelatihan yang mencakup pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), visualisasi data, serta produksi video sebagai media pembelajaran.
Fatmawati menegaskan bahwa seluruh pelatihan akan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 2025 dengan sistem pertemuan dua minggu sekali, guna memastikan peserta mendapatkan manfaat yang maksimal.
Dengan adanya program ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan optimistis dapat mempercepat transformasi digital di dunia pendidikan. Langkah ini juga sejalan dengan visi “Sulsel Maju dan Berkarakter”, serta mendukung target Indonesia Emas 2045.
“Kami berharap, dengan Collaborative Digital Class, Sulawesi Selatan semakin siap menghadapi era digitalisasi. Program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang dalam menciptakan generasi yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi,” tutup Fatmawati. (*)