MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, yang dikenal dengan pasangan Appi–Aliyah, menegaskan komitmennya untuk menjadikan sektor pendidikan sebagai pilar utama pembangunan kota.
Dalam sebuah pertemuan bersama komunitas tenaga pendidik dan purna tugas ASN di Pantai Bosowa Indah, Minggu (13/4) petang, Munafri memaparkan berbagai strategi transformasi pendidikan yang tengah disiapkan.
Mulai dari penguatan infrastruktur, peningkatan kualitas guru, hingga pendekatan berbasis teknologi dan inklusi sosial.
“Memuliakan pendidikan adalah fondasi utama. Kalau kita mau maju, maka pendidik dan sistem pendidikan kita harus lebih kuat dan adaptif,” ujar Munafri dalam sambutannya.
Salah satu gagasan unggulan Appi–Aliyah adalah menghadirkan sekolah percontohan yang menerapkan standar kualitas tinggi, baik dari sisi pengelolaan, kurikulum, maupun fasilitas.
Menariknya, dalam setiap kunjungan kerja ke luar negeri, kepala daerah akan mengikutsertakan 2–3 guru pilihan untuk melakukan studi banding ke sekolah-sekolah internasional. Tujuannya agar para guru bisa menyerap langsung pengalaman dan pendekatan pendidikan dari negara lain.
“Kami ingin guru-guru kita punya pengalaman global. Mereka bisa melihat langsung bagaimana sistem pendidikan di luar negeri dijalankan dan membawa pulang gagasan yang bisa diterapkan di Makassar,” jelas Munafri.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga mendorong komunitas tenaga pendidik untuk tidak sekadar menjadi pengamat, tetapi menjadi pelaku dalam perubahan pendidikan.
Ia mengusulkan agar komunitas mendirikan yayasan pendidikan atau membuka sekolah dasar yang mengedepankan pendekatan modern dan adaptif.
“Jika tidak bisa komersil, kita bisa bikin sekolah sosial. Ini tentang menjawab kekurangan ruang belajar saat PPDB dan membangun sistem yang lebih solutif,” katanya.
Appi–Aliyah juga menjadikan desain dan pembangunan infrastruktur pendidikan sebagai prioritas. Pada APBD Perubahan,
Pemkot akan menggelar sayembara desain gedung SD dan SMP terbaik sebagai model nasional. Desain ini akan menjadi cetak biru pembangunan sekolah masa depan di Makassar.
Selain itu, anggaran efisiensi akan dialihkan ke sektor pendidikan, termasuk untuk membiayai beasiswa bagi siswa kurang mampu serta mendorong sekolah swasta agar berpartisipasi menampung peserta didik dari kalangan ekonomi lemah.
“Kita ingin menjadikan Makassar sebagai contoh bagaimana pendidikan bisa inklusif, berkualitas, dan menyeluruh,” tegas Munafri yang juga menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Makassar. (*)