BeritaOlahraga

Dampak Efisiensi APBN, Stadion Sudiang Batal Dibangun Karena Tak Masuk Prioritas

Tim Redaksi
147
×

Dampak Efisiensi APBN, Stadion Sudiang Batal Dibangun Karena Tak Masuk Prioritas

Sebarkan artikel ini
Kompleks GOR Sudiang
Kompleks GOR Sudiang (Foto: IST)

JAKARTA – Mimpi masyarakat Sulawesi Selatan untuk memiliki stadion bertaraf internasional kembali tertunda.

Stadion Sudiang yang direncanakan menjadi kebanggaan daerah batal dikerjakan tahun ini setelah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencoret proyek tersebut akibat pemangkasan anggaran.

Kepastian pembatalan ini terungkap dalam rapat Komisi V DPR RI bersama Kementerian PU pada Rabu (12/2/2025).

Menteri PU, Dody Hanggodo, menyebut bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah berimbas pada pembatalan sejumlah proyek infrastruktur, termasuk Stadion Sudiang.

Keputusan ini merupakan dampak dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No.1/2025 tentang efisiensi belanja APBN.

Dengan kebijakan tersebut, pagu anggaran Kementerian PU dipangkas drastis dari Rp110 triliun menjadi hanya Rp29,5 triliun—penurunan sebesar Rp81,3 triliun.

Baca:  Mahasiswa Soroti Kelambanan Pemerintah Tangani Tanggul Jebol di Alam Buana Luwu Timur

Dari total anggaran yang tersedia, dana dialokasikan untuk beberapa sektor prioritas, seperti sumber daya air (Rp10,7 triliun), jalan dan jembatan (Rp12,4 triliun), cipta karya (Rp3,7 triliun), serta prasarana strategis (Rp1,16 triliun).

Di sektor prasarana strategis, anggaran yang tersedia lebih banyak dialihkan untuk proyek rehabilitasi sekolah, madrasah, pasar, hingga puskesmas, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hanya ada dua proyek stadion yang masuk dalam anggaran, namun Stadion Sudiang tidak termasuk di dalamnya.

Tak hanya Stadion Sudiang yang batal dibangun, pemangkasan anggaran juga berdampak pada sejumlah proyek infrastruktur lainnya di Indonesia.

Beberapa proyek yang juga terdampak antara lain pembangunan 14 unit bendungan, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 38.550 hektare, pembangunan jalan sepanjang 57 km, perbaikan rutin jalan sepanjang 47.603 km dan beberapa proyek bina marga dan cipta karya lainnya.

Baca:  Menko Pangan dan Mendag Tinjau Program Makan Bergizi di Makassar

Untuk Sulawesi Selatan, satu-satunya proyek infrastruktur yang masih berjalan melalui APBN 2025 adalah pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa.

Proyek ini mendapatkan kucuran dana sebesar Rp680 miliar dari pinjaman hibah luar negeri (PHLN) serta Rp20 miliar dari rupiah murni.

Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menyayangkan absennya Stadion Sudiang dalam daftar proyek yang didanai APBN 2025.

Ia berharap Kementerian PU bisa mencari solusi agar stadion ini tetap mendapatkan porsi anggaran.

“Ada (rencana pembangunan) dua stadion, tapi sayangnya Stadion Sudiang tidak termasuk. Kami berharap ada cara agar proyek ini bisa masuk dalam anggaran,” ujar Andi Iwan.

Baca:  Pengabdian Masyarakat Teknik Mesin UNHAS: Sosialisasi dan Bantuan Teknologi Tepat Guna di Bone

Selain itu, ia juga menyoroti kondisi dua jembatan gantung di Sulsel yang sudah tidak layak pakai dan membutuhkan perbaikan segera.

Dengan anggaran yang relatif kecil, yakni sekitar Rp3 miliar, ia berharap proyek perbaikan jembatan bisa tetap berjalan.

“Jembatan gantung ini sangat penting bagi masyarakat. Kami berharap Kementerian PU bisa memilah anggaran agar tetap bisa dikerjakan,” tambahnya.

Dengan kondisi ini, masyarakat Sulawesi Selatan tampaknya harus kembali bersabar menunggu realisasi pembangunan Stadion Sudiang. Ke depan, masih ada harapan agar proyek ini bisa kembali masuk dalam daftar prioritas pemerintah. (*)