MAKASSAR – Komunitas Peduli Lingkungan Kota Makassar menyatakan komitmennya untuk mendukung penyebaran dan edukasi penggunaan Eco Enzyme hingga ke pelosok kabupaten dan kecamatan. Hal ini disampaikan dalam sebuah pertemuan komunitas yang digelar pada Senin (2/5).
Nelly, salah satu penggerak komunitas sekaligus owner Café Friendcise, menegaskan bahwa Eco Enzyme bukan hanya solusi ramah lingkungan, tetapi juga dapat menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern.
“Kami sedang merancang sebuah event besar untuk mem-booming-kan Eco Enzyme sebagai gaya hidup. Cairan ini sangat berguna—terbuat dari limbah dapur, bisa digunakan sebagai pembersih alami, penyubur tanaman, hingga mendukung kesehatan,” ujar Nelly.
Eco Enzyme merupakan hasil fermentasi dari sisa kulit buah dan limbah dapur organik lainnya, yang memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan ini dinilai sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular, karena mendorong pemanfaatan ulang limbah rumah tangga menjadi produk yang berguna dan bernilai tambah.
Komunitas Peduli Lingkungan Makassar juga mulai memperkenalkan berbagai produk pendukung gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, seperti makanan non-kolesterol berbasis nabati yang tersedia di D’Small, sebuah tempat kuliner sehat di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo (dulu Jalan Irian).
Ibu Wahda, salah satu anggota komunitas, juga menyatakan dukungannya. Ia bahkan telah mengimplementasikan pemanfaatan Eco Enzyme di lingkungan sekolah tempatnya mengajar.
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah, sekolah, dan stakeholder lainnya, termasuk NAIL yang juga sudah memberikan dukungan dalam kegiatan ini. Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga edukasi dan penguatan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi yang semakin luas, Komunitas Peduli Lingkungan Makassar berharap gerakan penggunaan Eco Enzyme bisa terus berkembang, menjangkau masyarakat di berbagai wilayah, dan menjadi bagian dari perubahan menuju kota yang lebih bersih dan sehat. (*)