MAKASSAR — Puluhan motivator lingkungan dari berbagai kecamatan di Kota Makassar berpartisipasi dalam aksi penyemprotan massal Eco Enzyme di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tamangappa, Kecamatan Manggala, Jumat (30/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara masyarakat, aktivis lingkungan, dan Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta didukung oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Penyemprotan Eco Enzyme ini dilakukan menggunakan dua unit mobil tangki Damkar, dengan volume besar, untuk membuktikan efektivitas cairan alami tersebut dalam mengurangi bau menyengat dan populasi serangga di sekitar area pembuangan yang menerima lebih dari 900 ton sampah setiap harinya dari 15 kecamatan di Makassar.
Melly, salah satu praktisi dan motivator lingkungan yang turut hadir dalam kegiatan ini menyatakan bahwa penyemprotan Eco Enzyme merupakan langkah nyata dalam membangun kesadaran ekologis masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi bentuk edukasi sekaligus partisipasi nyata untuk mendorong masyarakat memilah sampah dari rumah. Ini adalah upaya sinergis antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dukungan dari berbagai elemen termasuk perusahaan swasta sangat penting agar kegiatan ini bisa terus berkelanjutan.
Dirinya pun mengapresiasi keterlibatan para motivator lingkungan dari berbagai kecamatan yang telah menunjukkan komitmen dalam menjaga keberlanjutan ekosistem kota.
Para motivator yang terlibat dalam kegiatan ini sebelumnya juga telah melakukan penyemprotan serupa dalam skala kecil di wilayah masing-masing. Namun, kali ini menjadi yang terbesar, dengan harapan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kondisi TPA Tamangappa.
Seorang perwakilan dari Damkar yang ikut dalam penyemprotan menuturkan bahwa penggunaan Eco Enzyme dalam skala besar merupakan inovasi yang positif dalam penanganan sampah, terutama untuk mengatasi bau dan potensi penyebaran penyakit.
“Walau TPA ini adalah tempat pembuangan, kami ingin menjadikannya lebih manusiawi dan ramah lingkungan. Kolaborasi seperti ini harus terus didorong,” ungkapnya.
Kegiatan ini pun menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat luas tentang pentingnya pengelolaan sampah dari hulu, dimulai dari rumah tangga, serta pentingnya peran serta semua pihak dalam merawat bumi. (*)