Berita

PBHI Sulsel Rayakan 29 Tahun Perjuangan dengan Semangat Pembaruan dan Solidaritas

Tim Redaksi
×

PBHI Sulsel Rayakan 29 Tahun Perjuangan dengan Semangat Pembaruan dan Solidaritas

Sebarkan artikel ini
PBHI Sulsel Rayakan 29 Tahun Perjuangan dengan Semangat Pembaruan dan Solidaritas
PBHI Sulsel Rayakan 29 Tahun Perjuangan dengan Semangat Pembaruan dan Solidaritas

MAKASSAR — Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Wilayah Sulawesi Selatan memperingati hari ulang tahunnya yang ke-29 dengan semangat pembaruan dan solidaritas, Rabu (5/11/ 2025).

Momentum peringatan ini juga dirangkaikan dengan peresmian kantor baru PBHI Sulsel yang berlokasi di Ruko Zamrud, Jalan Topaz Raya, Panakkukang, Kota Makassar.

Kantor tersebut akan menjadi ruang kerja kolaboratif untuk memperkuat layanan bantuan hukum dan advokasi hak asasi manusia di wilayah Sulawesi Selatan.

Kegiatan peringatan berlangsung hangat dan reflektif, dipimpin oleh Ketua Majelis Wilayah PBHI Sulsel, Dudi Djufri, SH., M.Kn., bersama Ketua PBHI Sulsel, Idham Lahasang, SH, serta dihadiri oleh sejumlah pengurus, senior advokat, dan pegiat HAM dari berbagai lintas generasi.

Momentum Refleksi dan Penguatan Solidaritas

Dalam sambutannya, Dudi Djufri menegaskan bahwa hari lahir PBHI bukan sekadar acara seremonial, melainkan momentum untuk memperkuat solidaritas internal dan memperluas jangkauan kerja advokasi yang berpihak pada masyarakat kecil.

“Kami ingin memastikan PBHI Sulsel tetap relevan, progresif, dan berpihak kepada masyarakat dalam setiap upaya penegakan hukum dan pemajuan hak asasi manusia,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya adaptasi organisasi terhadap tantangan zaman, di mana isu-isu keadilan kini semakin kompleks dan membutuhkan pendekatan yang lebih kolaboratif, inklusif, dan berbasis data.

29 Tahun Mengabdi untuk Keadilan

Sementara itu, Ketua PBHI Sulsel, Idham Lahasang, menegaskan bahwa semangat 29 tahun perjuangan ini akan menjadi landasan untuk memperkuat peran advokat publik dan membuka ruang partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam gerakan keadilan sosial.

“PBHI Sulsel lahir dari semangat perlawanan terhadap ketidakadilan. Kini kami terus bergerak dengan tekad untuk menjadikan hukum sebagai alat pembebasan, bukan penindasan,” tutur Idham.

Menurutnya, kantor baru PBHI Sulsel diharapkan menjadi pusat kegiatan advokasi dan pendidikan hukum publik, sekaligus wadah yang mendorong keterlibatan generasi muda dalam isu-isu hak asasi manusia dan demokrasi.

Selama hampir tiga dekade, PBHI Sulsel dikenal sebagai salah satu lembaga advokasi yang konsisten mendampingi kelompok rentan, mulai dari korban kekerasan negara, perempuan dan anak, buruh, hingga masyarakat miskin kota.

Dengan semangat baru ini, PBHI Sulsel menegaskan tekad untuk terus memperjuangkan keadilan bagi semua, memperluas jejaring solidaritas lintas sektor, dan menjadikan keberadaan kantor barunya sebagai simbol komitmen terhadap perubahan yang berpihak pada kemanusiaan. (*)