JAKARTA – Dalam upaya menekan jejak karbon dan meningkatkan efisiensi operasional, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menciptakan terobosan baru dengan program Zero Hour Refurbished Truck.
Program ini tidak hanya menghadirkan solusi hemat biaya dalam industri pertambangan tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.
Alih-alih membeli unit baru yang memerlukan anggaran besar dan proses pengadaan panjang, PT Vale memilih untuk meremajakan dua unit truk tambang raksasa, CAT 777 dan Komatsu HD 785.
Truk-truk ini sebelumnya mengalami kerusakan berat, tetapi melalui rekondisi menyeluruh di Balikpapan selama satu bulan, keduanya kini kembali seperti baru dengan usia kerja nol jam.
Berkolaborasi dengan PT Trakindo Utama dan PT United Tractors, proses rebuild ini memungkinkan PT Vale menghemat emisi karbon hingga 30% per unit atau setara dengan 174 ton karbon.
Langkah ini membuktikan bahwa inovasi di sektor pertambangan tidak harus selalu berbasis teknologi baru, tetapi juga bisa melalui optimalisasi sumber daya yang ada.
Dampak Nyata bagi Industri dan Lingkungan
Langkah strategis PT Vale ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 20%.
Dengan demikian, program ini turut mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat industri lokal.
“Kami berharap inisiatif rebuild ini bisa menjadi standar baru di industri pertambangan. Sebagai pemegang IUPK, PT Vale berupaya menerapkan praktik terbaik yang berdampak besar bagi People, Planet, dan Profit (3P),” ujar Sadewo, Head of Supply Chain Management PT Vale Indonesia.
Abu Ashar, Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, menambahkan bahwa program ini juga menjadi solusi bagi tantangan rantai pasok.
“Menghidupkan kembali truk yang sebelumnya dianggap usang adalah langkah cerdas. Ini tidak hanya menghemat biaya tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan. Ke depan, kami berharap program ini bisa diperluas ke unit lainnya,” ungkap Abu.
Bagi para operator truk, program ini juga membawa manfaat langsung. Akbar Ali dan Yulianus Tira Tangaran, dua operator yang mengendarai truk hasil rekondisi, mengaku terkesan dengan kualitas truk yang kini terasa seperti baru.
“Sensasinya seperti mengendarai truk baru. Semoga semakin banyak truk lama yang diremajakan seperti ini agar kami bisa bekerja dengan lebih nyaman,” kata Yulianus.
Dengan keberhasilan Zero Hour Refurbished Truck, PT Vale menunjukkan bahwa industri pertambangan bisa mengadopsi praktik yang lebih hijau tanpa mengorbankan efisiensi dan produktivitas.
Ke depan, diharapkan lebih banyak perusahaan tambang mengadopsi langkah serupa guna mempercepat transisi menuju industri yang lebih ramah lingkungan.
Dengan inovasi ini, PT Vale bukan hanya mengoptimalkan aset yang ada tetapi juga turut serta dalam agenda besar Indonesia menuju ekonomi rendah karbon dan visi Indonesia Emas 2045. (*)