MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar menegaskan komitmennya dalam menjaga toleransi dan harmoni antarumat beragama. Hal ini disampaikan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat menerima audiensi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan di Balai Kota Makassar, Selasa (18/3).
Pertemuan ini membahas peran strategis FKUB dalam memperkuat moderasi beragama serta upaya mencegah potensi konflik di tengah masyarakat yang multikultural.
Ketua FKUB Sulsel, Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, mengungkapkan bahwa FKUB memiliki tanggung jawab besar dalam memelihara kerukunan dan menjadi mitra pemerintah dalam menyosialisasikan aturan terkait kehidupan beragama.
“FKUB adalah wadah dialog yang mempertemukan berbagai pemuka agama untuk bersama-sama menjaga harmoni. Kami juga berperan dalam memberikan rekomendasi terkait pembangunan rumah ibadah agar sesuai regulasi,” jelasnya.
Ia mengapresiasi kebijakan Pemkot Makassar yang mengedepankan inklusivitas, terbukti dengan meningkatnya indeks kerukunan dalam tiga tahun terakhir.
Namun, ia menyoroti perlunya regulasi yang lebih konkret terkait pemeliharaan kerukunan umat beragama di tingkat daerah.
“Kami berharap ada Peraturan Wali Kota (Perwali) yang bisa menjadi pedoman dalam menjaga toleransi di Makassar,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Munafri Arifuddin menegaskan bahwa FKUB memainkan peran penting dalam membantu pemerintah menyelesaikan persoalan keagamaan.
“Kehadiran FKUB membuat tugas pemerintah menjadi lebih efektif. Jika ada potensi gesekan, FKUB bisa menjadi mediator sebelum masalah berkembang lebih besar,” ungkap Munafri.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik dalam meredam konflik sosial. “Banyak masalah berawal dari kesalahpahaman kecil. Jika segera diselesaikan dengan duduk bersama, tentu bisa dihindari,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemkot Makassar akan mengalokasikan dana hibah sebesar Rp1 miliar kepada FKUB untuk mendukung operasional dan program kerja mereka.
“Semoga dana ini bisa dimanfaatkan secara optimal untuk menjaga keberagaman dan memperkuat peran FKUB di masyarakat,” pungkasnya.
Dengan kolaborasi yang semakin erat antara pemerintah dan FKUB, diharapkan Kota Makassar terus menjadi contoh dalam membangun toleransi dan kerukunan di Indonesia. (*)