MAKASSAR – Makassar kembali mengukir prestasi di tingkat internasional setelah dinobatkan sebagai Kota Sehat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kawasan Asia Tenggara tahun 2024.
Penghargaan ini mengukuhkan Makassar sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang mendapat pengakuan dalam ajang WHO-SEAR Healthy City Award Ceremony 2024.
Penetapan Makassar sebagai Kota Sehat bukan sekadar pencapaian, tetapi bukti nyata komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan layak huni.
Kota ini telah menerapkan berbagai kebijakan berbasis kesehatan dan pembangunan berkelanjutan, mulai dari peningkatan layanan kesehatan, pengelolaan lingkungan, hingga pembangunan infrastruktur yang mendukung gaya hidup sehat.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini saat menghadiri acara penghargaan secara virtual bersama Forum Kota Sehat Makassar, Tim Transisi Mulia, dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Ruang Rapat Wali Kota, Jumat (28/3/2025).
Menurutnya, predikat Kota Sehat ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak yang telah berupaya menjadikan Makassar sebagai kota yang lebih baik.
“Terima kasih kepada WHO kawasan Asia Tenggara atas apresiasi yang diberikan kepada Kota Makassar. Ini adalah hasil kerja keras bersama, dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta yang memiliki visi yang sama dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Munafri, yang akrab disapa Appi.
Ia menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga menjadi tanggung jawab besar bagi pemerintah kota untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Menurutnya, Kota Sehat bukan hanya tentang kebersihan fisik, tetapi juga bagaimana masyarakat mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang baik, lingkungan yang bebas dari polusi, serta fasilitas publik yang mendorong gaya hidup sehat.
“Capaian ini harus menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berinovasi. Kami ingin Makassar tidak hanya mempertahankan status ini, tetapi juga berkembang menjadi kota yang lebih inklusif dan nyaman bagi seluruh warganya,” tambahnya.
Munafri juga menekankan pentingnya pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan dalam mendukung konsep Kota Sehat.
Ia menyatakan bahwa pemerintah kota akan terus melakukan berbagai langkah strategis untuk memastikan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat, termasuk peningkatan daya saing ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan.
“Kami akan terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah pesisir dan kepulauan, agar semua warga Makassar bisa merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan,” ujarnya.
Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara, Saima Wazed Hossain, turut memberikan apresiasi atas pencapaian Makassar sebagai Kota Sehat. Ia menyebut bahwa penghargaan ini adalah bukti nyata dari upaya pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan kota yang lebih sehat dan berkelanjutan.
“Makassar telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam membangun lingkungan perkotaan yang sehat. Kami berharap kota ini dapat terus menjadi contoh bagi daerah lain, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh Asia Tenggara,” ujar Saima.
Selain Makassar, Kabupaten Wajo juga berhasil meraih predikat Kota Sehat WHO di antara 90 kabupaten/kota dari sepuluh negara di Asia Tenggara.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa semakin banyak daerah di Indonesia yang berupaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkualitas bagi warganya.
Dengan pencapaian ini, Makassar tidak hanya diakui sebagai kota dengan lingkungan sehat, tetapi juga sebagai model bagi kota-kota lain yang ingin menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan berbasis kesehatan. (*)