MAKASSAR – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan (BADKO HMI Sulsel) sukses menggelar Tabligh Akbar dan Zikir Bersama dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-78 HMI di Masjid 99 Kubah Makassar, Sabtu (15/2/2025).
Selain memperkuat spiritualitas kader, acara ini juga menghadirkan momen bersejarah dengan pemberian penghargaan kepada Kepala Desa dan Lurah alumni HMI melalui ajang HMI Awards.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kementerian Desa PDTT RI, Dr. Mulyadin Malik, M.Si, CIGS, yang juga menjadi keynote speaker dalam acara ini.
Dalam sambutannya, Mulyadin menegaskan bahwa para Kepala Desa dan Lurah yang pernah menjadi bagian dari HMI memiliki kapasitas dan pengalaman lebih dalam menjalankan pembangunan desa.
“Kualitas kepemimpinan mereka tentu lebih teruji karena terbiasa dengan dinamika organisasi. Ini menjadi bukti bahwa HMI turut berkontribusi dalam mencetak pemimpin yang siap membangun bangsa dari akar rumput,” ujar Mulyadin, Sabtu (15/2).
Ajang Silaturahmi dan Konsolidasi Kader
Ketua Umum BADKO HMI Sulsel, Asrullah Dimas, menyebut HMI Awards merupakan gagasan pertama di Indonesia yang bertujuan memberikan apresiasi kepada kader HMI yang telah berkontribusi nyata dalam pembangunan desa.
“Mungkin ini menjadi langkah awal bagi HMI di seluruh Indonesia untuk memberikan penghargaan kepada kader yang kini berkiprah sebagai pemimpin desa.
Selain itu, ini juga ajang silaturahmi dan konsolidasi alumni dengan kader HMI saat ini,” ungkap Dimas.
Dimas berharap agar HMI Awards bisa menjadi program berkelanjutan dan diadopsi secara nasional. Menurutnya, desa adalah fondasi utama pembangunan bangsa, dan peran kader HMI di tingkat akar rumput harus semakin diperkuat.
“Kami berharap desa-desa mendapat program pembangunan yang lebih baik. HMI juga akan terus hadir sebagai mitra kritis dalam pembangunan bangsa, termasuk bagi desa dan kelurahan di Sulawesi Selatan,” tutupnya.
Acara Dies Natalis ke-78 HMI ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa HMI tidak hanya mencetak aktivis, tetapi juga pemimpin yang berkontribusi langsung dalam pembangunan daerah. (*)