Makassar

Pemkot Makassar Gelar Pasar Murah Jelang Idul Fitri untuk Kendalikan Inflasi

Tim Redaksi
29
×

Pemkot Makassar Gelar Pasar Murah Jelang Idul Fitri untuk Kendalikan Inflasi

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika Ilham, secara simbolis melepas armada pengendali inflasi di halaman Balai Kota Makassar, Kamis (20/03/2025).
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika Ilham, secara simbolis melepas armada pengendali inflasi di halaman Balai Kota Makassar, Kamis (20/03/2025).

MAKASSAR – Dalam upaya menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Idul Fitri, Pemerintah Kota Makassar menggelar program pasar murah di tujuh kecamatan.

Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat sekaligus menekan laju inflasi di wilayah tersebut.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika Ilham, secara simbolis melepas armada pengendali inflasi di halaman Balai Kota Makassar, Kamis (20/03/2025).

Acara ini turut dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Makassar.

Pasar Murah Sebagai Solusi Lonjakan Harga

Menjelang bulan Ramadan, harga kebutuhan pokok di Kota Makassar mengalami kenaikan yang signifikan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkot Makassar menggelar pasar murah pada 20-21 Maret 2025, mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WITA, di beberapa titik strategis.

Baca:  Jamuan Budaya di Atas Laut, Kapal Pinisi Milik Pemkot Makassar Sambut Menteri Kebudayaan Fadli Zon

Wali Kota Makassar menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam memastikan masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

“Kami ingin membantu masyarakat yang terdampak kenaikan harga menjelang Idul Fitri. Melalui pasar murah ini, mereka bisa mendapatkan sembako dengan harga jauh lebih rendah dibandingkan harga pasar,” ujar Munafri.

Dalam program ini, masyarakat dapat membeli paket sembako dengan harga Rp60.000, meskipun nilai aslinya sekitar Rp150.000.

Bank Indonesia juga memberikan subsidi tambahan Rp10.000 bagi mereka yang menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran, sehingga harga akhir yang dibayar hanya Rp50.000 per paket.

Distribusi di Tujuh Kecamatan

Baca:  Lions Club Internasional Bakal Gelar Pemeriksaan Mata dan Pemberian Kacamata Gratis untuk Siswa di Makassar

Pada hari pertama, pasar murah berlangsung di Kecamatan Makassar, Rappocini, dan Manggala dengan total 1.150 paket sembako. Sementara di hari kedua, kegiatan ini berlanjut di Kecamatan Tallo, Bontoala, Mamajang, dan Mariso.

Setiap paket sembako terdiri dari beras premium 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, gula pasir, serta susu kental manis, yang semuanya merupakan produk berkualitas.

Upaya Menekan Inflasi dan Digitalisasi Keuangan

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menilai bahwa program ini tidak hanya membantu masyarakat kecil, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok serta menekan inflasi.

“Dengan adanya pasar murah ini, distribusi bahan pokok bisa lebih merata dan harga tetap terkendali. Selain itu, ini juga menjadi momentum untuk mempercepat adopsi pembayaran digital di masyarakat,” jelasnya.

Baca:  Makassar Masuk Daftar Kota Sehat WHO! Ternyata Begini Kunci Suksesnya

Ia berharap penggunaan QRIS dalam transaksi pasar murah dapat mendorong masyarakat beralih ke sistem pembayaran non-tunai yang lebih praktis dan aman.

Pemkot Makassar berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga di pasaran dan akan melakukan evaluasi terhadap program pasar murah ini.

Jika terbukti efektif, inisiatif serupa akan diperluas ke lebih banyak kecamatan di tahap berikutnya.

“Kami akan terus menyesuaikan kebijakan ini agar manfaatnya semakin dirasakan masyarakat luas. Harapannya, tidak ada lagi warga yang kesulitan mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar menjelang Idul Fitri,” tutup Munafri.

Dengan adanya pasar murah ini, masyarakat diharapkan dapat lebih tenang dalam menyambut hari raya tanpa terbebani oleh lonjakan harga kebutuhan pokok. (*)