Luwu Timur

Jaga Produktivitas Padi di Kecamatan Burau, Dinas Pertanian Luwu Timur Lakukan Pengendalian Hama

Tim Redaksi
18
×

Jaga Produktivitas Padi di Kecamatan Burau, Dinas Pertanian Luwu Timur Lakukan Pengendalian Hama

Sebarkan artikel ini
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, bersama Instalasi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (IP3OPT) Wilayah II Luwu, melaksanakan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di Klota Labongko, Desa Kalatiri, Kecamatan Burau, Senin (28/04/2025).
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, bersama Instalasi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (IP3OPT) Wilayah II Luwu, melaksanakan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di Klota Labongko, Desa Kalatiri, Kecamatan Burau, Senin (28/04/2025).

LUWU TIMUR – Dalam upaya menjaga hasil panen padi dan meningkatkan ketahanan pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur bekerja sama dengan Instalasi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (IP3OPT) Wilayah II Luwu, melaksanakan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) di Desa Kalatiri, Kecamatan Burau, Senin (28/4/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan di Klota Labongko ini berfokus pada pengendalian hama penggerek batang, penyakit hawar daun bakteri (kresek), dan blast yang tengah menyerang tanaman padi di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur, Amrullah Rasyid, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerjasama antar petani dalam mengelola lahan serta mengatasi masalah hama tanaman.

Baca:  TTPOM Luwu Timur Awasi Produk Kadaluarsa di Pasar Kalaena Kiri

Ia menyatakan, “Kunci utama dalam budidaya padi adalah kekompakan dan kebersamaan antara petani, mulai dari penentuan jadwal tanam hingga upaya pengendalian hama,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, petugas OPT memberikan penekanan pentingnya pemilihan varietas padi yang tepat, sesuai dengan rekomendasi pemerintah yang sering kali dibahas dalam forum rebuk tani atau tudang sipulung.

“Dengan mengetahui jenis varietas yang ditanam, strategi pengendalian hama dan penyakit akan lebih efektif,” jelas petugas tersebut.

Sebagai bagian dari kegiatan pengendalian ini, IP3OPT Luwu juga menyerahkan bantuan berupa insektisida dan fungisida untuk membantu petani mengatasi serangan hama dan penyakit.

Baca:  27 Maret, KKLT dan PP IPMA Lutim Gelar Buka Puasa Bersama di Makassar

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Plh. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Siswanto, MP; Kepala UPTD Penyuluhan, Hasan, SP; serta Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Burau, M. Yusuf, SP.

Setelah gerakan pengendalian OPT selesai, Amrullah Rasyid, bersama Babinsa, Plh. Kabid TPH, Kepala UPTD Penyuluhan, dan Koordinator BPP Burau, melanjutkan kegiatan monitoring dan evaluasi panen serta Gerakan Serap Gabah (Sergab) yang berlangsung di lokasi yang sama.

Capaian panen di Kecamatan Burau hingga saat ini menunjukkan angka yang menggembirakan, dengan luas panen mencapai 30 hektar dan produktivitas rata-rata 7,5 ton per hektar. Hasil ini menunjukkan keberhasilan petani setempat dalam mengelola lahan dan menghadapi tantangan hama.

Baca:  Wabup Luwu Timur Tinjau Sawah Terdampak Hama Tikus, Janjikan Bantuan untuk Petani

Mengenai harga gabah, Amrullah Rasyid juga mengingatkan petani untuk segera melapor kepada Babinsa jika harga jual gabah turun di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan, yakni Rp 6.500 per kilogram.

“Penting bagi kita untuk memastikan petani tidak dirugikan dan tetap mendapatkan harga yang wajar,” tegasnya.

Dengan komitmen yang kuat untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur terus berupaya memberikan dukungan serta pembinaan kepada para petani untuk meningkatkan hasil pertanian di daerah ini. (*)