MAKASSAR – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) terus menunjukkan keseriusannya dalam menjaga standar mutu pendidikan tinggi.
Salah satunya ditunjukkan melalui penyelenggaraan Workshop Persiapan Akreditasi Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat yang digelar di Ruang Prof. Hardjoeno, Pascasarjana Unhas, sebagai bagian dari langkah strategis menuju akreditasi unggul berbasis delapan kriteria mutu dari LAM-PTKes.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (4/5/2025) ini menghadirkan seluruh elemen penting, mulai dari pimpinan fakultas, tim penyusun akreditasi, hingga perwakilan stakeholder eksternal.
Workshop dibuka oleh Dr. Rahayu Nurul Rezki, S.Si sebagai MC, dan doa dipimpin oleh Safrullah Amir, S.Gz., MPH. Suasana berlangsung khidmat namun dinamis, menandai keseriusan semua pihak dalam proses akreditasi.
Ketua Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prof. Dr. Aminuddin Syam, S.KM., M.Kes., M.Med.Ed, dalam laporannya menjelaskan bahwa workshop ini merupakan pertemuan kelima dari rangkaian persiapan akreditasi.
Ia menekankan pentingnya menyusun dokumen akreditasi yang tak hanya memenuhi syarat administratif, namun juga mencerminkan kualitas akademik yang sebenarnya.
“Setelah pemaparan visi dan misi oleh Pak Rijal nanti, saya harap kita bisa menyepakati satu versi yang kuat dan sejalan dengan standar LAM-PTKes. Selain itu, akan dibahas pula delapan kriteria utama yang menjadi dasar penilaian,” ujar Prof Aminuddin.
Kehadiran Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dalam workshop ini menambah bobot kegiatan.
Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran ilmu kesehatan masyarakat dalam menjawab kompleksitas masalah kesehatan yang dihadapi daerah, mulai dari wilayah kepulauan hingga perkotaan.
“Isu seperti stunting, gizi buruk, dan ketimpangan layanan kesehatan menjadi tantangan utama kami. Kami mendukung penuh akreditasi ini agar FKM Unhas terus mencetak SDM unggul yang mampu menjawab tantangan tersebut,” tegasnya.
Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Paluttri, S.KM., M.Kes., M.Sc.PH, Ph.D secara resmi membuka kegiatan. Dia menekankan bahwa akreditasi bukan sekadar penilaian administratif, melainkan momentum reflektif bagi institusi untuk menyesuaikan visi, misi, dan implementasi pendidikan dengan standar nasional dan internasional.
“Jika kita berhasil melampaui delapan kriteria LAM-PTKes ini, Prodi S3 Kesehatan Masyarakat FKM Unhas bisa menjadi rujukan nasional. Ini adalah penerapan pertama dari sistem baru akreditasi, dan kita harus siap menjadi contoh,” ujarnya.
Prof Sukri juga menyampaikan kemajuan dalam pengembangan SDM dan capaian alumni. Beberapa alumni program ini telah melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan berkiprah di berbagai bidang strategis, memperkuat reputasi prodi di kancah global.
Sesi utama workshop dimulai dengan pemaparan oleh Dr. Ridwan Thaha, M.Sc, yang menjelaskan konsep akreditasi berbasis delapan kriteria serta strategi penyusunan dokumen pendukung.
Selanjutnya, Dr. Ir. M. Rijal Idrus, M.Sc, membawakan materi terkait integrasi visi Benua Maritim Unhas ke dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Usai ISHOMA, peserta kembali mengikuti materi penyeragaman format Rencana Pembelajaran Semester (RPS) oleh Prof. Dr. Suriah, S.KM., M.Kes. Dilanjutkan dengan pemaparan progres dan rencana kerja oleh masing-masing tim kriteria, dari Kriteria 1 hingga 8, yang berlangsung hingga sore hari.
Sesi ditutup dengan kerja mandiri dan pendampingan langsung oleh reviewer untuk memperkuat kualitas dokumen yang akan diajukan.
Workshop ini tidak hanya berorientasi pada hasil akreditasi, tetapi juga pada kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan yang Baik), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan).
Melalui penguatan kurikulum, pembelajaran berbasis riset, serta kolaborasi lintas institusi, FKM Unhas bertekad menghadirkan pendidikan doktoral di bidang kesehatan masyarakat yang relevan, berdampak, dan berdaya saing global.
Dengan kerja sama dan semangat kolektif yang ditunjukkan seluruh peserta workshop, FKM Unhas optimis mampu meraih akreditasi unggul dan terus menjadi lokomotif kemajuan kesehatan masyarakat di Indonesia. (*)