MAKASSAR — Da’i kondang Ustadz Das’ad Latif melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Das’ad Latif di kawasan Perumahan Virginia, Jalan Ir. Sutami, Makassar, hari ini, Rabu (3/6).
Masjid tersebut dibangun di atas lahan hibah dari pengusaha James Lewa, yang juga dikenal sebagai pemilik showroom Honda di Jalan Gunung Bawakaraeng.
Acara tersebut diawali dengan penandatanganan akta hibah lahan di hadapan notaris, yang menandai dimulainya pembangunan masjid di kawasan hunian seluas 10 hektare tersebut. Perumahan Virginia sendiri diproyeksikan akan menampung sekitar 700 hingga 800 unit rumah berbagai tipe.
Salah satu tokoh masyarakat yang turut hadir dalam acara itu, Sahman AT, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dua tokoh tersebut.
Menurutnya, inisiatif ini merupakan langkah luar biasa yang jarang dilakukan oleh pengusaha, apalagi dari kalangan nonmuslim.
“Pak James inilah yang lebih dulu menghubungi Ustadz Das’ad kira-kira setahun lalu. Saya tahu betul perjuangannya. Bahkan sempat sampai tiga kali mengirim pesan dalam dua bulan sebelum akhirnya beliau direspons,” ungkap Sahman AT, yang juga Sekretaris Umum BPW Kerukunan Keluarga Pinrang (KKP) Sulawesi Selatan.
Sahman menyebut, kemitraan antara James Lewa dan Ustadz Das’ad Latif sebagai bentuk perpaduan dua filantropis yang saling melengkapi.
“Orang Jawa bilang, ini seperti botol ketemu tutupnya. Pak James menghibahkan lahannya, sementara Ustadz Das’ad membangun masjidnya. Insya Allah membawa keberkahan bagi warga sekitar,” tambahnya.
Masjid Das’ad Latif di Perumahan Virginia ini menjadi masjid keempat yang diprakarsai Ustadz Das’ad Latif.
Sebelumnya, dai kondang asal Sulawesi Selatan itu telah membangun masjid di Kompleks Graha Lestari Makassar, Masjid Bani Abdul Latif di kampung halamannya Bungi, Kabupaten Pinrang, serta Masjid Sitti Mang di kawasan Tallasa City, Makassar.
Dalam tausiah singkatnya, Ustadz Das’ad mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan masjid, baik melalui dukungan moril, tenaga, maupun dana.
“Setiap orang bisa terlibat, minimal dengan memberi semangat dan mendoakan,” ujarnya.
Acara tersebut ditutup dengan doa bersama dan peletakan batu pertama secara simbolis oleh Ustadz Das’ad Latif, didampingi James Lewa dan sejumlah tokoh masyarakat yang hadir. (*)