MAKASSAR – Upaya memperkuat sistem pendidikan inklusif di Indonesia mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal ini tercermin dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan Seminar Nasional Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia (IGPKhI) yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (29/4/2025).
Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, yang hadir mewakili Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, secara resmi membuka agenda nasional tersebut.
Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi antarpemangku kepentingan dalam mendukung kemajuan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Guru pendidikan khusus memiliki peran strategis dalam memastikan tidak ada anak yang tertinggal. Mereka adalah garda terdepan dalam menciptakan sistem pendidikan yang adil dan inklusif,” ujar Jufri Rahman.
Ia menyebutkan bahwa tantangan global dan transformasi dunia pendidikan menuntut guru-guru pendidikan khusus untuk terus mengasah kemampuan, bersikap inovatif, dan menjalin kolaborasi lintas sektor.
Dalam pidatonya, Jufri juga menyampaikan apresiasi terhadap komitmen IGPKhI yang terus memperjuangkan hak-hak peserta didik berkebutuhan khusus serta mendorong kebijakan yang inklusif baik di level nasional maupun daerah.
“Mukernas ini bukan hanya ajang formal organisasi, tapi momentum penting untuk melahirkan program kerja yang konkret, aplikatif, dan menyentuh langsung kualitas layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” tambahnya.
Ketua Pengurus Pusat IGPKhI, Andi Sulolipu, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tema besar yang diusung dalam Mukernas kali ini adalah “Profesionalisme Guru Berkebutuhan Khusus Membangun Jembatan Menuju Kemandirian Lulusan SLB di Era Digital.”
Menurut Sulolipu, tema tersebut dipilih sebagai bentuk respons terhadap tantangan yang dihadapi pendidikan khusus dalam era digital yang serba cepat dan disruptif.
“Guru pendidikan khusus memiliki misi yang tidak ringan. Kita tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membangun pondasi karakter dan mempersiapkan peserta didik agar mampu mandiri dan aktif di tengah masyarakat,” jelasnya.
Ia juga menyatakan optimisme bahwa Mukernas ini akan menghasilkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat IGPKhI sebagai wadah profesional sekaligus sebagai mitra pemerintah dalam mendorong sistem pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap zaman.
Mukernas dan Seminar Nasional IGPKhI ini menjadi ajang bertukar pikiran, berbagi praktik baik dari berbagai daerah, serta menyatukan visi untuk mewujudkan pendidikan khusus yang setara dan bermartabat.
Dengan melibatkan para pemangku kebijakan, praktisi pendidikan, serta akademisi dari berbagai provinsi, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi pendorong utama dalam merancang peta jalan pendidikan inklusif di Indonesia, khususnya dalam menyiapkan lulusan SLB yang siap bersaing di era digital. (*)