MAKASSAR – Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc mempertegas penerapan kampus bebas korupsi melalui sosialisasi instrumen monitoring dan evaluasi (Monev) zona integritas sebagai bagian dari upaya memperkuat komitmen menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Prof Jamaluddin menyampaikan, Unhas siap menjadi percontohan bagi kampus lain dalam mengimplementasikan birokrasi yang bersih.
“Hari ini kita pertegas komitmen bahwa Unhas adalah kampus yang siap menjadi percontohan dalam penerapan zona integritas dan birokrasi bersih,” ucap Prof JJ sapaan akrab Prof Jamaluddin dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).
Rektor Unhas dalam kesempatan ini menegaskan pentingnya membangun sistem yang kuat guna menjaga integritas institusi.
“Integritas itu bukan hanya tentang kepercayaan, tapi juga soal militansi. Artinya, kita harus terus melakukan cek dan recheck, jangan hanya memerintah, tapi kita juga harus terlibat dalam proses pengawasan,” jelasnya.
Prof JJ menyampaikan bahwa tantangan dalam menjaga zona integritas akan selalu ada, termasuk godaan yang bisa mengganggu sistem yang telah dibangun.
Oleh karena itu, menurut dia, upaya menjaga dan memperkuat sistem sangat penting agar tidak memberikan celah bagi pelanggaran.
“Kita harus bantu unit atau fakultas lain. Keberhasilan tidak datang tiba-tiba, semua butuh pengorbanan, kita perkuat kapasitas kita agar Unhas benar-benar bisa menjadi institusi yang layak meraih predikat WBK dan WBBM,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai Perguruan Tinggi Negeri (TP PTN) Zona Integritas Unhas Ishaq Rahman, dalam laporannya menjelaskan tahun ini untuk pertama kalinya ada fakultas Unhas yang lolos penilaian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk diusulkan ke Tim Penilai Internal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
“Setelah tiga tahun mengikuti proses penilaian zona integritas secara bertahap, tahun ini menjadi momentum penting karena untuk pertama kalinya Unhas dinyatakan lolos untuk dievaluasi kelayakannya mewakili kementerian,” imbuhnya.
Dalam rangka meneguhkan komitmen Unhas dalam pembangunan Zona Integritas, kata Ishaq, Tim Reformasi Birokrasi (RB) telah menyusun instrumen monitoring dan evaluasi.
“Instrumen ini nantinya menjadi alat bagi Tim RB Unhas dalam memantau kemajuan dan tantangan dalam pembangunan zona integritas di seluruh fakultas,” tutupnya. (**)