Nasional

Presdir PT Vale Febriany Eddy Ungkap Rahasia Bertahan di Industri Nikel di Tengah Gejolak Pasar

Tim Redaksi
33
×

Presdir PT Vale Febriany Eddy Ungkap Rahasia Bertahan di Industri Nikel di Tengah Gejolak Pasar

Sebarkan artikel ini
Febriany Eddy, Presiden Direktur PT Vale Indonesia.
Febriany Eddy, Presiden Direktur PT Vale Indonesia (Foto: IST)

JAKARTA – Industri pertambangan nikel di Indonesia terus menghadapi dinamika pasar yang fluktuatif, menuntut para pelakunya untuk memiliki strategi adaptif dalam bertahan dan berkembang.

Salah satu tokoh yang telah melewati berbagai tantangan di sektor ini adalah Febriany Eddy, Presiden Direktur PT Vale Indonesia.

Dalam acara Buka Puasa Bersama yang digelar di Cafe Tutti, Energy Building, Jakarta, pada Selasa (18/3/2015), Febriany berbagi pengalaman serta pandangannya tentang bagaimana menghadapi ketidakpastian dalam industri nikel.

Memulai karier di sektor pertambangan pada akhir 2007, Febriany memasuki industri nikel saat harga komoditas ini tengah berada di puncaknya.

Awalnya, ia melihat prospek yang menjanjikan dari segi keuntungan. Namun, harapan tersebut segera diuji ketika harga nikel anjlok tak lama setelah ia bergabung.

Baca:  Gara-Gara Sebut PPPK Beban Negara, Taufan Pawe Dikecam dan Berujung Maaf

“Saya sempat berpikir, ‘wah, ini menarik, bonusnya pasti tinggi’. Tapi kenyataannya, begitu saya masuk, harga nikel terus merosot,” ungkapnya.

Fluktuasi harga yang tajam menjadi tantangan besar yang sempat menggoyahkan keyakinannya terhadap pilihan kariernya.

Namun, alih-alih menyerah, Febriany mulai memahami bahwa keberlanjutan bisnis tidak bisa hanya bergantung pada harga pasar yang tidak dapat dikendalikan.

“Saya belajar bahwa dalam industri berbasis komoditas, ada banyak faktor eksternal yang tidak bisa kita atur. Yang bisa kita lakukan adalah memastikan operasional tetap efisien dan produksi berjalan dengan optimal,” ujarnya.

Baca:  Teknik Mesin Unhas Gelar Konferensi Internasional IC-EMAMM 2024: Hadirkan Ilmuwan Luar Negeri

Strategi Bertahan dan Kunci Sukses

Menghadapi kenyataan tersebut, Febriany beradaptasi dengan pendekatan baru. Menurutnya, efisiensi menjadi faktor kunci bagi perusahaan tambang untuk tetap bertahan, terutama saat harga nikel sedang melemah.

“Dulu saya berpikir, harga akan naik dengan sendirinya. Tapi sekarang, saya sadar bahwa fokus utama harus pada bagaimana kita mengelola produksi dan efisiensi,” jelasnya.

Selain efisiensi, ia menekankan pentingnya kesiapan menghadapi tantangan dengan sikap mental yang kuat. “Jangan hanya mengandalkan harapan, tetapi juga perlu tindakan nyata. Jika harga nikel tinggi, kita manfaatkan sebaik mungkin. Jika turun, kita harus punya strategi agar tetap berkelanjutan,” katanya.

Pelajaran Berharga dalam Dunia Tambang

Baca:  Gantikan Raden Sukhyar, Retno Marsudi Diangkat Sebagai Komisaris Independen PT Vale Indonesia

Dari perjalanan kariernya, Febriany menarik pelajaran bahwa tantangan justru membuka peluang bagi pertumbuhan pribadi maupun perusahaan.

Menurutnya, penting bagi setiap profesional untuk memahami mana masalah yang bisa dikendalikan dan mana yang harus diterima sebagai bagian dari dinamika industri.

“Jika ada sesuatu di luar kendali kita, jangan habiskan energi untuk mengkhawatirkannya. Fokuslah pada solusi dan langkah konkret yang bisa kita ambil,” pesannya.

Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di industri nikel, Febriany Eddy menjadi contoh bahwa keberhasilan di dunia bisnis tidak hanya ditentukan oleh kondisi pasar, tetapi juga oleh kemampuan untuk beradaptasi dan mengambil keputusan strategis di saat sulit. (*)