LUWU UTARA – Pemerintah Kabupaten Luwu Utara membuka ruang kolaborasi untuk mendukung kinerja lembaga keagamaan di daerah.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, bersama pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Senin (28/4), di Command Center Kantor Bupati.
Dalam pertemuan tersebut, MUI dan FKUB menyampaikan sejumlah aspirasi, salah satunya mengenai kebutuhan kantor sekretariat dan dukungan anggaran kelembagaan.
Keduanya menilai fasilitas tersebut penting guna menunjang aktivitas dan pelayanan kepada masyarakat.
Menanggapi permintaan tersebut, Bupati Andi Rahim menyampaikan kondisi fiskal daerah saat ini belum memungkinkan untuk mengalokasikan anggaran tambahan secara langsung.
Ia mengakui bahwa keterbatasan keuangan masih menjadi tantangan dalam pemenuhan berbagai kebutuhan pembangunan.
“Kita jalani dulu dengan apa yang ada. Untuk sementara, kemampuan anggaran kita masih sangat terbatas,” ujar Andi Rahim.
Meski demikian, bupati tak tinggal diam. Ia mendorong MUI dan FKUB agar membangun kemitraan lebih luas, termasuk dengan kalangan pengusaha lokal, sebagai alternatif pendanaan yang bersifat kolaboratif.
“Silakan menjalin jejaring dengan para pelaku usaha atau pihak-pihak yang bisa membantu. Ini juga bagian dari upaya mendorong kemandirian lembaga,” imbuhnya.
Sebagai bentuk komitmen jangka menengah, Pemerintah Daerah meminta agar MUI dan FKUB menyusun proposal rinci terkait kebutuhan mereka. Usulan itu nantinya akan dipertimbangkan dalam perencanaan anggaran tahun 2026.
“Kami minta agar disiapkan proposalnya untuk tahun anggaran mendatang, supaya bisa kita evaluasi dan pertimbangkan masuk dalam APBD 2026,” jelas Bupati.
Pertemuan ini mencerminkan semangat sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga keagamaan dalam menciptakan tata kelola sosial yang harmonis dan berdaya guna di Luwu Utara. (*)