SURABAYA — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, tampil aktif dan vokal dalam Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang digelar di Grand City Convention and Exhibition Surabaya, Jumat (9/5/2025).
Forum yang dihadiri 98 wali kota dari seluruh Indonesia ini menjadi wadah penting bagi para kepala daerah untuk memperkuat sinergi dan merumuskan arah kebijakan nasional dari perspektif kota.
Didampingi Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Munafri — yang akrab disapa Appi — menegaskan bahwa forum APEKSI bukan sekadar seremoni, melainkan ajang strategis dalam memperjuangkan pemerataan pembangunan antar daerah.
“Melalui forum ini kita berharap akan lahir berbagai penguatan kewenangan bagi pemerintah kota, agar pembangunan di daerah tetap berjalan optimal,” ujar Appi.
Menurutnya, semangat kebersamaan yang tercermin dalam Munas ini harus dijaga sebagai fondasi kolaborasi antarkota. Isu-isu strategis seperti pendanaan, penguatan UMKM, serta peran dana kelurahan menjadi perhatian utama dalam forum ini, khususnya dari Koordinator Wilayah VI Indonesia Timur.
Beberapa rekomendasi penting yang diusung dari wilayah timur antara lain: perluasan akses pembiayaan dan pelatihan bagi pelaku UMKM, penguatan ekosistem ekonomi syariah, serta pengembalian keberadaan dana kelurahan yang dinilai sangat vital bagi pembangunan skala mikro.
Appi menilai, kesamaan persoalan yang dihadapi kota-kota di Indonesia justru harus menjadi kekuatan kolektif dalam menyuarakan solusi bersama.
“Jika disampaikan sendiri-sendiri, dampaknya kecil. Tapi jika kolektif, ini bisa jadi kekuatan besar untuk mempercepat perubahan,” jelasnya.
Lebih jauh, Munafri mengungkapkan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam mendukung berbagai program nasional yang inklusif dan berkelanjutan, seraya memperkuat inovasi lokal yang bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain.
“Kita ingin APEKSI ini menjadi ruang belajar, ruang bertukar solusi, sekaligus ruang perjuangan bersama demi kemajuan kota-kota di Indonesia,” tutup Appi.
Munas APEKSI kali ini berlangsung selama lima hari, dari 6 hingga 10 Mei 2025, dan diharapkan melahirkan keputusan strategis demi masa depan pembangunan kota yang lebih merata dan berdampak luas. (*)