Makassar

Pemkot Makassar Resmi Luncurkan LONTARA+, Aplikasi Layanan Publik Terpadu Berbasis Digital

Tim Redaksi
×

Pemkot Makassar Resmi Luncurkan LONTARA+, Aplikasi Layanan Publik Terpadu Berbasis Digital

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kota Makassar secara resmi meluncurkan program Layanan Online Terintegrasi Warga Makassar (LONTARA+)
Pemerintah Kota Makassar secara resmi meluncurkan program Layanan Online Terintegrasi Warga Makassar (LONTARA+)

MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar secara resmi meluncurkan program Layanan Online Terintegrasi Warga Makassar (LONTARA+), sebuah aplikasi Super Apps yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh layanan publik kota dalam satu platform digital.

Peluncuran ini dilakukan oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, didampingi Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, dalam kegiatan Car Free Day (CFD) di Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (27/7/2025).

Acara peluncuran turut dihadiri unsur Forkopimda Kota Makassar, jajaran pejabat Pemkot, Ketua TP PKK Melinda Aksa, Sekda Zulkifly Nanda, serta Kepala Dinas Kominfo Makassar, Dr. M. Roem, selaku koordinator program.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa LONTARA+ merupakan bagian dari program strategis “Sapta MULIA”, yang bertujuan memperkuat tata kelola pemerintahan berbasis digital dan inklusif. Ia menegaskan bahwa digitalisasi layanan publik saat ini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak.

“LONTARA+ bukan hanya aplikasi. Ia adalah wujud perubahan budaya kerja pemerintahan yang lebih terbuka, efisien, dan berpihak kepada warga,” ujar Munafri.

Blueprint LONTARA+ telah dirancang sebagai panduan jangka menengah hingga 2029. Dokumen ini memuat visi strategis, arsitektur sistem, tahapan implementasi, dan prinsip layanan digital yang inklusif.

Aplikasi ini menyatukan berbagai layanan seperti pengaduan warga, informasi publik, pajak daerah, hingga akses ke program bantuan sosial dan layanan administrasi lainnya.

Munafri menjelaskan bahwa penyusunan LONTARA+ melibatkan partisipasi aktif masyarakat, termasuk pelajar, pelaku UMKM, guru, dan lansia.

Hal ini menjadi dasar agar platform yang dikembangkan benar-benar menjawab kebutuhan warga dan mudah digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Nama “LONTARA+”, dipilih melalui kompetisi yang melibatkan generasi muda Makassar, mengacu pada aksara Lontara—warisan budaya Bugis-Makassar yang sarat makna sejarah dan identitas lokal. Hal ini mencerminkan komitmen Pemkot Makassar untuk membangun teknologi yang berpijak pada kearifan lokal.

“Kita ingin membangun sistem yang bukan hanya canggih, tapi juga manusiawi, mengakar, dan dipercaya,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyampaikan bahwa peluncuran LONTARA+ menunjukkan semangat kolaborasi dan inovasi anak muda Makassar yang turut mendukung transformasi layanan publik.

“Ini bukan hanya aplikasi digital, tapi juga simbol harapan dan identitas kita sebagai kota yang inklusif dan adaptif,” ujarnya.

Aliyah berharap aplikasi ini menjadi jembatan yang memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, serta mendukung efisiensi pelayanan publik.

Dalam tahap awal ini, Pemkot akan fokus pada sosialisasi dan peningkatan literasi digital warga agar seluruh masyarakat terbiasa memanfaatkan aplikasi.

Penyempurnaan konten dan fitur aplikasi akan terus dilakukan dengan melibatkan masukan dari publik dan mitra kolaborasi lainnya.

“LONTARA+ adalah milik kita bersama. Mari kita gunakan dengan bijak dan jadikan ini sebagai bagian dari gerakan menuju Makassar yang lebih cerdas dan berkeadilan,” tutup Munafri.

Dengan peluncuran LONTARA+, Kota Makassar mengambil langkah strategis menuju transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan, memperkuat posisinya sebagai salah satu kota metropolitan terdepan di kawasan timur Indonesia. (*)