TAKALAR — Dalam memperingati Dies Natalis ke-43 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), sekelompok mahasiswa dari Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang unik dan kreatif.
Mereka menggunakan media komik sebagai sarana literasi kesehatan untuk mencegah kecanduan game online di kalangan remaja.
Kegiatan ini berlangsung di SMP Negeri 4 Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sabtu (01/11) dengan melibatkan tujuh mahasiswa penyuluh dan 20 siswa kelas VIII sebagai peserta utama.
Program tersebut menjadi bagian dari implementasi Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya aspek pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari pihak sekolah dan perkenalan tim penyuluh, diikuti dengan pre-test untuk mengukur pemahaman awal siswa tentang bahaya kecanduan game online.
Selanjutnya, para mahasiswa menyampaikan materi edukatif seputar pengertian kecanduan game, tanda-tanda perilaku berisiko, serta dampaknya terhadap kesehatan fisik, mental, dan prestasi belajar.
Agar pesan kesehatan lebih mudah diterima, para mahasiswa memanfaatkan komik edukatif yang menggambarkan kisah remaja dalam menghadapi kebiasaan bermain game secara berlebihan. Media visual tersebut dipilih karena dinilai lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa usia SMP.

Selain penyampaian materi, siswa juga diajak untuk bermain peran (roleplay) berdasarkan isi komik. Dalam sesi ini, mereka berlatih menolak ajakan bermain game berlebihan dan belajar mengatur waktu antara belajar dan hiburan.
Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang kegiatan, terutama saat mereka berdiskusi dan berinteraksi langsung dengan para mahasiswa.
Kegiatan ini berada di bawah bimbingan Dr. Nasrah, SKM, M.Kes, dan Prof. Dr. Suriah, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing dari Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Unhas.
Menurut Dr. Nasrah, penggunaan media kreatif seperti komik terbukti efektif dalam menjangkau remaja.
“Remaja lebih mudah memahami pesan kesehatan melalui media visual dan kegiatan partisipatif. Komik membantu menyampaikan pesan tentang keseimbangan penggunaan teknologi dengan cara yang menyenangkan dan mudah diingat,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Suriah menilai kegiatan ini bukan hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi mahasiswa.
“Pengabdian seperti ini memberi pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam menerapkan teori promosi kesehatan. Mereka belajar bagaimana mengemas pesan kesehatan agar relevan dengan kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Sebagai penutup, dilakukan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan siswa. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pemahaman tentang risiko kecanduan game online dan pentingnya perilaku digital yang sehat.
Kegiatan ini juga mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDG 4 (Pendidikan Berkualitas).
Melalui pendekatan edukatif yang kreatif, FKM Unhas terus berkomitmen membangun literasi kesehatan mental dan digital di kalangan pelajar, guna membentuk generasi muda yang sehat, cerdas, dan bertanggung jawab di era digital. (*)

























