LUWU TIMUR — Rangkaian perayaan Hari Jadi ke-22 Kabupaten Luwu Timur berlangsung khidmat dan penuh makna dengan digelarnya Dzikir, Muhasabah, dan Tabligh Akbar pada Sabtu malam (10/05/2025).
Meski diguyur hujan sejak waktu Magrib, semangat masyarakat untuk menghadiri acara tidak surut. Awalnya direncanakan berlangsung di Lapangan Pendidikan, kegiatan akhirnya dipindahkan ke Masjid Babul Khaer, Trans Lorong 4, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili.
Masjid megah itu pun dipadati ratusan warga yang datang dari berbagai penjuru daerah, menciptakan suasana religius yang menggetarkan hati.
Hadir dalam kesempatan itu Bupati Luwu Timur H. Irwan Bachri Syam, Ketua TP PKK dr. Ani Nurbani Irwan, Sekda H. Bahri Suli bersama Ketua DWP Hj. Masrah Bahri Suli, unsur Forkopimda, Wakil Ketua DPRD Hj. Harisah Suharjo, Kepala Kemenag Lutim Muhammad Yunus, jajaran OPD, para camat, kepala desa, serta perwakilan PT Vale Indonesia.
Dalam sambutannya, Bupati Irwan menyampaikan permohonan maaf atas perubahan lokasi acara. Ia menyebut hujan sebagai anugerah dari Allah SWT dan tidak seharusnya mengurangi kekhusyukan ibadah bersama.
“Kita telah merencanakan acara ini di lapangan, namun Allah berkehendak lain. Dengan segala kerendahan hati, kita pindahkan ke masjid yang kita cintai ini. Semoga tetap membawa keberkahan bagi kita semua,” ujar Irwan.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai ajang mempererat persaudaraan dan solidaritas sosial di Luwu Timur.
“Mari kita terus perkuat ukhuwah dan kebersamaan, terutama dalam menyongsong puncak peringatan HUT Lutim yang jatuh pada 19 Mei mendatang,” tambahnya.
Acara semakin menyentuh ketika Ustadz Hilman Fauzi, penceramah nasional yang diundang khusus, menyampaikan tausiyah bertema ketenangan hati. Ia menekankan pentingnya hidup dalam ketenangan, bukan semata-mata mengejar kekayaan.
“Kaya itu diusahakan, tapi tenang itu diciptakan,” tuturnya, disambut anggukan para jemaah.
Ustadz Hilman juga membagikan lima langkah hidup bahagia yang ia sebut sebagai “5 S”: syukur, sabar, sholat, sedekah, dan silaturahmi. Ia pun mengajak hadirin untuk memaafkan, berbuat baik kepada siapa pun, dan menyambung kembali hubungan yang sempat terputus.
Meski cuaca sempat menjadi tantangan, kekhusyukan dan antusiasme masyarakat menjadi bukti bahwa semangat spiritual warga Lutim tetap menyala.
Doa bersama yang mengakhiri kegiatan malam itu menjadi harapan bersama akan kemajuan dan keberkahan bagi Kabupaten Luwu Timur. (*)
















