MAKASSAR – Tokoh pemuda sekaligus Ketua KNPI Luwu Timur, Ibriansyah Irawan, menegaskan perlunya keterlibatan aktif anak muda dalam pengembangan kawasan industri di Luwu Timur.
Pernyataan itu disampaikannya dalam forum Roundtable Discussion (RTD) bertajuk “Prospek Pengembangan Kawasan Industri Luwu Timur: Telaah AMDAL dan Regulasi Teknis”, yang digelar oleh The Sawerigading Institute di redaksi Harian Fajar, Jumat (31/10/2025).
Menurut Ibriansyah, meskipun pihaknya tidak menolak investasi, pengembangan kawasan industri harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
“Kami tidak menolak investasi. Tapi pada prinsip-prinsip tertentu, misalnya lingkungan dan sosial, ini tidak boleh dilewatkan,” tegasnya.
Ia menyoroti proses perencanaan yang dinilainya kurang melibatkan masyarakat, khususnya anak muda.
“Ada banyak sisi yang tidak dilibatkan, seolah-olah dengan nilai investasi yang besar, ratusan triliun, tapi kok ada kesan dilakukan secara sembunyi-sembunyi,” ujarnya.
Ibriansyah melihat kawasan industri sebagai peluang strategis untuk meningkatkan taraf hidup generasi muda melalui akses terhadap pekerjaan dan pembangunan ekonomi yang lebih mandiri.
“Kalau perspektifnya bahwa kawasan industri ini hanya memberi keuntungan berupa lapangan kerja, itu sangat promotif. Prinsip dasarnya, kami ingin anak muda punya proses ekonomi yang independen ke depan, bukan hanya sebagai tenaga kerja,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya persiapan sumber daya manusia lokal agar dapat terlibat secara optimal.
Menurutnya, perencanaan kawasan industri harus mencakup pengembangan infrastruktur dan sektor yang mendukung peningkatan kapasitas anak muda.
“Kami ingin menyiapkan SDM-nya seperti apa, sektor-sektor dan infrastrukturnya apa saja. Ini harus menjadi bagian dari pembahasan siapapun yang akan menjalankan kawasan industri ini,” tambahnya.
Diskusi yang dipandu oleh pegiat sosial Kamaruddin Azis ini merupakan tindak lanjut dari FGD yang sebelumnya dilaksanakan oleh The Sawerigading Institute pada 17 Oktober 2025 di Hotel MaxOne Makassar.
Hadir sejumlah narasumber, antara lain Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku Dr Azri Rasul, Perwakilan Dinas PMPTSP Sulsel Syaiful Haris, Perwakilan Dinas LHK Sulsel Dr Fachrie Rezka Ayyub, Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup Unhas Prof Anwar Daud dan Kadis PMPTSP Kabupaten Luwu Timur Abdul Wahid Sangka. (*)

























