LUWU TIMUR — Aksi unjuk rasa yang digelar Forum Komunitas Masyarakat Wasuponda (FKMW) di depan Tugu Nanas Wasuponda, Selasa pagi (4/11/2025), akhirnya berbuah hasil.
Warga yang menuntut pemenuhan air bersih dan pemerataan tenaga kerja oleh PT Vale Indonesia Tbk berhasil mendorong perusahaan tambang nikel itu duduk bersama membahas solusi nyata.
Ratusan warga, termasuk para ibu rumah tangga, turun ke jalan membawa spanduk dan meneriakkan tuntutan mereka agar perusahaan memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih.
Mereka juga menilai kebijakan PT Vale dalam program pemberdayaan masyarakat masih belum merata dan cenderung tidak adil.
“Kami hanya ingin keadilan. Air bersih adalah kebutuhan pokok, bukan kemewahan,” teriak seorang ibu peserta aksi di tengah demonstrasi, dikutip dari BilikFakta.
PT Vale Ajak Dialog
Sekitar satu jam berlangsung, aksi damai tersebut mendapat respons langsung dari pihak manajemen PT Vale.
Yusri Yunus, Direktur Eksternal and Relations PT Vale, mendatangi lokasi dan mengundang perwakilan demonstran untuk berdialog di Aula Kantor Camat Wasuponda.
Dalam pertemuan itu, perwakilan warga yang dipimpin oleh Amrung menyampaikan tuntutan utama terkait air bersih dan pemerataan tenaga kerja.
Warga meminta agar realisasi jaringan air bersih segera dilakukan tahun ini tanpa penundaan.
Menanggapi hal itu, pihak PT Vale menyatakan kesiapannya untuk merealisasikan pemasangan instalasi jaringan air bersih yang akan melintasi Desa Tabarano, Ledu-Ledu, dan Wasuponda.
Pekerjaan tersebut dijadwalkan mulai 14 November 2025.
Enam Poin Kesepakatan
Dialog antara FKMW dan PT Vale menghasilkan enam poin kesepakatan bersama, yang dibacakan langsung oleh Yusri Yunus dan disepakati kedua belah pihak.
Di antaranya adalah:
- PT Vale segera merealisasikan perbaikan dan pemasangan jaringan air bersih di wilayah Wasuponda.
- Pelaksanaan kegiatan akan berkoordinasi dengan kontraktor lokal yang ditunjuk.
- Seluruh proses akan dilakukan secara terbuka dan partisipatif.
- Evaluasi dan pelaporan akan dilakukan secara berkala bersama FKMW.
- Pihak perusahaan akan menjamin keterlibatan masyarakat dalam pengawasan proyek.
- Pembahasan lanjutan terkait tenaga kerja akan dilakukan dalam forum terbuka.
Meski demikian, warga menegaskan bahwa isu tenaga kerja tidak boleh dibahas secara tertutup, agar transparansi tetap terjaga dan tidak menimbulkan kecurigaan publik.
Aksi Damai dan Tertib
Seluruh rangkaian aksi berlangsung aman dan tertib di bawah pengamanan personel Polsek Wasuponda dan Polres Luwu Timur.
Setelah kesepakatan dicapai, massa membubarkan diri dengan tertib sambil berharap komitmen yang tertulis dapat benar-benar direalisasikan di lapangan.
Masyarakat Wasuponda menyambut baik hasil pertemuan tersebut namun tetap berjanji akan terus mengawal implementasinya.
“Kami akan awasi. Kesepakatan ini harus jadi bukti nyata, bukan sekadar janji,” tegas sorang tokoh masyarakat Wasuponda seusai dialog.
Untuk diketahui, masalah air bersih di Wasuponda bukan hal baru. Warga di beberapa desa, seperti Ledu-Ledu dan Tabarano, telah lama mengeluhkan sulitnya akses terhadap air layak konsumsi, meskipun wilayah tersebut berada di sekitar area operasi pertambangan PT Vale.
Aksi yang digelar FKMW kali ini mencerminkan dorongan masyarakat agar perusahaan tambang multinasional itu menunjukkan tanggung jawab sosial yang lebih nyata terhadap lingkungan dan warga sekitar. (*)

























